Di Tanah Karo, ada masakan ayam yang sangat populer dengan nama cipera. Potongan ayam kampung – termasuk leher, sayap, kaki, hati-ampla – dimasak dengan tepung jagung sampai empuk dan berkuah kental. Tepung jagungnya harus dari bulir tua jagung Medan, agar menghasilkan kuah yang kental. Tepung jagung inilah yang sebenarnya disebut cipera. Kuah kental ini bercitarasa pedas karena memakai tuba (andaliman = Shanghai peppercorn), dan sedikit asam karena memakai asam tikala (dari buah honje kecombrang). Selain ayam, juga dicampurkan jamur merang ke dalam kuah. Ayamnya dimasak hingga sangat lunak dan menyerap bumbu
Bahan:
1 ekor ayam kampung, potong 10 bagian
¼ kg jamur merang
10 sdm tepung jagung (cipera)
2 btg daun bawang
1 btg daun seledri
6 bh honje
500 ml santan dari 1 butir kelapa
1 ltr air
2cm lengkuas, memarkan
2 btg serai, memarkan
1 bh tomat, potong 8 bagian
Haluskan:
10 bh cabai merah
5 bh cabai rawit
5 bh bawang merah
3 siung bawang putih
1 cm kunyit
1 cm jahe
2 cm lengkuas
2 btg serai
1 sdt garam
Cara Membuat:
1. Rebus air sampai mendidih, masukkan bumbu halus, lengkuas, dan serai. Masak sampai bumbu matang.
2. Masukkan ayam, masak sampai ayam matang.
3. Tambahkan honje, jamur, tomat, daun bawang, dan seledri. Tambahkan tepung jagung sedikit demi sedikit sampai adonan matang dan kental. Sajikan hangat.
sepertinya enak nich.....
ReplyDeleteMantap. Dulu sering kunikmati waktu ada kerja tahun di Tanah Karo. Di daerah Mayasari - Cililitan juga pernah kurasai. He he he lumayan sekalian nostalgia.
ReplyDelete